Pratama SEO : Pantun, syair, dan Gurindam adalah sebuah puisi lama yang diwariskan dari para leluhur. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi informasi puisi lama yang sepatutnya kita dapat ngambil nilai-nilai positif dari puisi rakyat tersebut sudah mulai tergerus oleh perkembangan tersebut. Sebenarnya, diantara ketiga puisi rakyat tersebut memiliki ciri dan keterikatan dengan dengan ciri tersebut, berikut adalah ciri-ciri tersebut.
1. Pantun
Pantun adalah sebuah puisi Melayu yang paling dikenal dan membudaya dimasyarakat. Pantun tersebar di seluruh Indonesia dengan tujuan yang sama yaitu mendidik sambil menghibur, dibeberapa daerah sebutan pantun berbeda-beda seperti tonton ( Bahasa Tagalog ), dan tuntun ( Bahasa Jawa ), tetapi dari sekian banyak penyebutan pantun tetap merujuk pada arti yang sama. Dikutip dari Wikipedia pantun adalah puisi lama yang sangat luas dan dikenal dalam Bahasa-bahasa Nusantara.
Melalui pantun kita dapat menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir dalam artian menegur bahwa sesuatu tersebut kurang baik secara tidak langsung, dan memberi nasehat. Melalui pantun juga para leluhur kita memberikan petuah yang terkesan santun dan tidak memojokkan orang yang ditegur. Ciri-ciri pantun jika dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh dirubah, jika merubahnya sedikit saja bukan pantun namanya melainkan seloka atau bentuk puisi lama lainnya.
Ciri-ciri Pantun :
1. Tiap Baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
2. Tiap Bait terdiri atas empat baris ( larik ).
3. Ber-Rima akhir ( a - b - a - b ).
4. Baris petama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan Isi.
Pantun terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya adalah pantun nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki, contohnya adalah sebagai berikut :
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal di ubun
Tinggalah ilmu insan nan mati
Layang-layang terbang melayang
Jadih ke lapang diambil orang
Jauh-jauh pacarku datang
Sudah dekat diambil orang
Tinggi duduk diatas sekali
Bukanlah Bulan Bukan juga matahari
Juika malam ia berseri
Jika siang ia berganti
2. Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia yang dibawa masuk ke tanah air bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Syair berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari” kemudian berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi dan kebudayaan sastra negri Arab. Salah satu penyair terkenal tanah air adalah Hamzah Fansuri dengan beragam karyanya salah satunya adalah Syair Perahu, Syair Burung Pingai, syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Tidak hanya Hamzah Fansuri namun masih banyak penyair-penyair Tanah Air dengan karya terbaiknya.
Namun yang akan kita journey kali journey kali ini lebih terarah ke ciri-ciri dari syair, yaitu sebagai berikut :
1. Setiap Bait terdiri atas 4 Baris
2. Setiap Baris terdiri atas 8 - 14 suku kata
3. Bersajak ( a - a - a - a ).
4. Semua barisnya adalah isi.
5. Dilihat dari segi kebahasaan syair biasanya berupa kiasan.
3. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, Istilahnya pun sama dari bahasa India yaitu kirindam berarti mula-mula atau permulaan, Gurindam syarat akan nilai Agama dan Moral, Ciri-ciri gurindam adalah sebagai berikut
1. Terdiri atas dua baris dalam sebait
2. Tiap baris terdiri atas 10 - 14 suku kata
3. Rima akhir ( a - a )
4. Baris pertama berisi masalah, soal, atau perjanjian
5. Baris kedua berisi jawaban dari permasalahan baris pertama
6. Merupakan satu kesatuan utuh
7. Isi dari gurindam merupakan filosofi, hidup, nasihat, ataupun kata-kata mutiara
Demikianlah beberapa journey tentang pantun, syair, atau gurindam yang sudah sepatutnya kita lestarikan agar terus turun menurun kepada anak cucu kita nanti, jika kita mempunyai keinginan pasti ada jalan.
Semooga bermanfaat ...
Salam, Admin