Blunder pemahaman New Normal, Siapkah Indonesia ..? - Pratama SEO


Pratama SEO - Kesalahpahaman new normal pada dasarnya berawal dari kondisi masyarakat yang beranggapan bahwa new normal adalah kenormalan baru yang menurutnya lebih normal dari dari normal sebelum masa fandemi COVID - 19. Kesalahpahaman ini berakibat pada kecerobohan masyarakat yang enggan menggunakan masker, dan tidak saling menjaga jarak fisik maupun sosial. Fisical Distance dan social distance. Ini juga berakibat pada naiknya traffic ataupun angka positif Covid-19.dan menambah parah kondisi ekonomi kita. 

Namun seharusnya new normal tersebut adalah kondisi dimana kita normal dimasa pandemi ini. Salah satu contoh adalah kita harus menggunakan masker agar kita dapat menjaga droplet ataupun cairan air liur kita jatuh dan menyebar kepada orang lain, juga mencegah kita mendapatkan droplet orang lain. Contoh lain yang harus kita lakukan saat fase kenormalan baru atau new normal akan saya paparkan dibawah ini. Yang jadi pertanyaan bagi kita adalah siapkah Indonesia dalam menghadapi new normal ini, mungkin saja jika Masyarakatnya diberikan pemahaman new normal tadi, melalui artikel ini juga saya akan membagikan pengetahuan tersebut.

Jawa timur saat ini adalah provinsi dengan traffic tertinggi positif SAR-COV-2 Indonesia dengan jumlahnya mencapai 12.301 orang /Kamis,2-07-2020 tindakan tegas apa yang akan pemerintah lakukan namun, pemerintah saja tidak cukup untuk menangani persebaran tersebut, melainkan juga kita sebagai masyarakat wajib berkontribusi dalam menjalankan protokol kesehatan, itupun kita jalankan tidak semata-mata untuk menurunkan traffic positif juga untuk kesehatan kita sendiri.


Pada fase kenormalan baru ini pemerintah melalui Gugus tugas penanganan Covid 19. Menyarankan kita agar menerapkan protokol new normal. Apa saja protokol new normal tersebut. Kita intip langsung dibawah ini 

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal ± 20 detik secara baik dan benar dengan menyeluruh
2. Hindari berada dalam kerumunan atau keramaian untuk mencegah kita terkena droplet dari orang lain.
3. Menutup mulut dan hidung dengan masker, ada beberapa tipe masker yaitu masker kain, masker bedak, dan masker N-95. Gugas covid telah menyarankan pada setiap konferensi pers agar kita yang sehat menggunakan masker kain. Sementara masker bedak dan N-95 hanya untuk petugas medis yang kontak langsung dengan pasien.
4. Hindari berkumpul di tempat-tempat umum seperti nongkrong dan lain sebagainya.
5. Membersihkan tangan dengan cairan hand sanitizer berbasis alkohol
6. Memasak dan memanaskan kembali makanan yang telah dibeli dari warung makan secara menyeluruh
7. Hindari bersentuhan dengan binatang secara langsung karena dugaan covid sendiri dari Wuhan China berdekatan dengan pasar binatang.
8. Segera berkonsultasi dengan dokter/petugas kesehatan ketika timbul gejala sakit
9. Hindari memegang dan berbagi barang karena dihawatirkan ketika orang lain sudah terkenal percikan droplet.
10. Hindari melakukan perjalanan seperti ke tempat wisata yang tidak menerapkan konsep new normal
11. Hindari bersentuhan dengan orang lain seperti bersalaman untuk itu bersalaman dengan cara yang lain yang tetap menghormati orang lain.

Tetapi masih banyak yang mengabaikan protokol tersebut untuk itu gugas covid perlu terus menerus memberikan edukasi dan sosialisasi fase kenormalan baru ini.

Kita jiga harus sadar diri dan jangan sampai terblunder dengan kosa kata tersebut sekedar mengingatkan kembali New normal bukan lebih normal dari masa sebelum pandemi justru mengharuskan kita menggunakan protokol kesehatan dimanapun kita berada.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya  bila ada kesalahan penulisan ada artikel kali ini saya untuk itu krtik dan saran sangat saya harapkan. Jaga terus imunitas tubuh kita dan taatilah protokol kesehatan. Bersama kita bisa.
Muhammad Ilman

Haloo... Saya Suka dengan pemrograman web

2 Comments

Silahkan berkomentar disini dengan sopan !!!

Post a Comment
Previous Post Next Post